Perihal Beranjak Dewasa dan Segala Problematikanya

Halo semuanya, apa kabar? semoga sehat terus hingga detik ini. Oh, ya, jangan lupa untuk bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk menikmati hidup bahkan keleluasaan bernapas hingga detik ini.  Sungguh, jika kita semua mau meluangkan waktu untuk jeda sebentar dalam hiruk-pikuknya aktivitas kita hari ini, rasanya menyadari masih bisa menarik dan menghembuskan napas secara leluasa merupakan suatu kenikmatan yang tiada tara. Itu nyata.

Di waktu luangku ini, (sebenarnya di antara padat ini aku memaksakan untuk meluangkan waktu), entah mengapa mendadak ada keinginan untuk menulis di blog, dan jika jujur dan aku carikan alasannya mengapa, perlu aku akui bahwa : aku sedang tidak baik-baik saja. fase yang kualami saat ini adalah fase krusial yang bagiku solusinya adalah membagikan segala beban yang menghambatku dengan sharing ke keluarga, dan kerabat terdekat. Sebenarnya, aku ingin sekali membagikan ini kepada mereka, hanya saja, aku semakin sadar bahwa setiap orang punya masalahnya sendiri, kok aku harus pula menambah beban masalah mereka dengan membagikan masalahku? Sebagian dari kamu pasti bilang, "tidak, itu wajar saja kok." atau "resiko sebagai orang terdekat ya mau tidak mau harus siap dibagi beban dengan orang terdekatnya," satu sisi aku setuju itu, tapi saat ini, saat aku menulis ini, yang mendominasi hati nuraniku adalah perasaan tidak enak.

Aku ini sedang memasuki tahap dunia orang dewasa atau apa?

Semakin bertambah usia, tuntutan dari pikiranku berkata bahwa aku tidak boleh lagi lemah, aku tidak boleh lagi sering menangis, aku tidak boleh lagi marah kalau sesuatu tidak berjalan sebagaimana mestinya dan "ketidakbolehan" lainnya.

Sebenarnya apa pemicu pikiran-pikiran itu? 

Padahal sewaktu kecil, aku mendambakan sekali menjadi orang dewasa. Rasanya menyenangkan bisa bebas tanpa omelan ibu yang menyuruhku untuk segera pulang karena kelamaan bermain, atau aku yang lebih memilih coret-coret dinding dibanding belajar baca dan matematika, aku pikir ini hal yang paling menyebalkan.

Ternyata, dunia baruku ini lebih menyebalkan.

"Or maybe it's just a beginning,"

Definisi beginning? permulaan? Oh ya, tentu saja. aku mengangguk.

Permulaan itu yang membuat hariku gugup,

Permulaan itu yang membuatku dibayang-bayangi jadi manusia macam apa aku ini.

Lingkungan keluarga kuanggap sebagai tempat karantina menjadi manusia dewasa, menjadi orang dewasa. Aku gugup masa-masa dengan orang tua segera habis, setidaknya mengangkat koper untuk pindah ke kost-an kemudian menghidupi kehidupan baru yang entah aku membuatku menjadi seperti apa. Tentu harapan baik dariku, aku perjuangkan agar terwujud. meski ketika sedang lelah dan super kepikiran seperti saat ini, rasanya ingin ngeluh habis-habisan, bukankah pencapaianku hari ini berkat ketangguhanku untuk berjuang dan bertahan hari kemarin?

Ya di tengah menulis ini, pertanyaan itu menghantarkanku pada kebersyukuran.

Namun pertanyaan-pertanyaan diatas, aku masih bias. Bisa kah kau menjawabnya?

Dan ... tentu saja, aku menulis ini dengan segala keberanianku untuk show off setidaknya disini, ada kau yang jadi tahu perasaanku saat ini bukan? 


Terima kasih banyak telah meluangkan waktu, mau membacanya saja merupakan sebuah bentuk apresiasi darimu. <3 

Komentar